Jumat, 06 Maret 2020

Hati-Hati, Ada Es Batu Beracun!

Jika sedang dahaga, siapa yang bisa menahan keinginan untuk tidak meneguk segelas minuman dingin yang segar? Apalagi di saat cuaca panas terik. Apapun bentuk minuman dingin dan segar yang di jual di pinggiran jalan, pasti akan segera di sikat habis. Tidak terpikirkan lagi bagaimana proses minuman tersebut dibuat atau dari mana semua bahan-bahannya berasal.
Sebagian orang memang ada yang tidak memperdulikan masalah makanan ataupun minuman yang mereka konsumsi. Dengan anggapan bahwa setiap makanan dan minuman tersebut pasti akan dicicipi juga oleh si pembuat, jadi tidak mungkin makanan atau minuman tersebut tidak aman baginya.

Namun siapa yang tahu, apakah si pembuat makanan atau minuman ikut mencicipi atau tidak? Tidak ada salahnya jika kita berjaga-jaga terhadap apa yang akan kita konsumsi. Mencegah lebih baik dari pada mengobati bukan?

Apalagi di jaman sekarang di mana segala sesuatunya serba mahal, sehingga segelintir oknum menempuh segala cara untuk membuat barang dengan cara yang murah dan diminati banyak pembeli.

Contohnya es batu. Saat ini sedang heboh-hebohnya pembicaraan mengenai es batu beracun. Jauh sebelum ini juga pernah heboh kasus mengenai es batu yang dibuat dari air mentah. Jadi air langsung dari kran tanpa di masak, langsung di bungkus dalam kantong plastik  dan dimasukkan ke freezer.

Setelah itu ada kasus es balok yang pengolahannya tidak higienis. Es balok yang diolah  pada industri rumahan tersebut  di pindahkan dari satu tempat ke tempat lain (masih di tempat yang sama di dalam pabrik tersebut) dengan cara didorong menggunakan kaki para pekerjanya (pekerja menggunakan sandal jepit yang dipakai ke mana-mana), kebayang bagaimana tingkat kebersihan si es balok ini :(  Lalu juga ada es batu yang menggunakan kaporit yang biasa digunakan untuk membersihkan air di bak mandi atau air kolam.

Nah, saat ini lagi heboh kasus es batu beracun. Apa itu es batu beracun?

Menurut salah satu stasiun berita yang saya dengar, si pengolah es balok ini mengambil air kali sebagai bahan bakunya. Air kali yang keruh dan bau ini di campur dengan berbagai bahan kimia berbahaya untuk menjernihkan air dan menghilangkan baunya. Air dengan kandungan bahan kimia inilah yang kemudian dimasukkan ke pendingin dan di jual ke berbagai pedagang.

Bayangkan kalau kita mengkonsumsi es tersebut, bisa di bikin bolak balik isi perut kita. Cara ini di tempuh beberapa oknum karena mahalnya harga air bersih. Jadi agar bisa menjual es balok dengan harga yang murah, mereka menggunakan air kali dan mencampurnya dengan bahan kimia,  yang jika dikonsumsi akan membahayakan kesehatan kita.

Cara terbaik untuk menghindari hal tersebut tentulah dengan membuat es batu sendiri di rumah. Selain lebih irit, juga lebih terjamin kebersihannya. Namun bagaimana kalau kita lagi di jalan dan sangat kehausan?

Saran saya, sebaiknya membeli minuman dingin kemasan yang sudah terjamin kualitasnya. Kecuali jika kamu sudah langganan dan mengenal dengan baik salah satu penjual minuman dingin tersebut, dan kamu sudah mengetahui bahwa si penjual menjamin sendiri kualitas es batu yang digunakannya. So, silahkan saja :)

Namun jangan mengira sebuah resto yang kita anggap bagus dapat menjamin kualitas es batunya bagus pula. Dan menganggap semua pedagang es pinggir jalan kualitas es nya jelek semua. Tak jarang kita menemukan resto dengan kualitas es batu yang tidak higienis, begitupun sebaliknya. Ada juga beberapa pedagang kaki lima yang meggunakan es batu yang berkualitas :)

Ada sedikit tips, bagaimana cara membedakan es batu yang berasal dari air yang sudah di masak hingga matang dengan es batu yang berasal dari air mentah. Es yang terbuat dari air matang biasanya bentuknya bening, sedangkan yang berasal dari air mentah terlihat berwarna putih seperti susu. Warna putih ini disebabkan banyaknya gas atau oksigen yang ada dalam air tersebut. Sedangkan pada air matang gas atau oksigen yang terdapat didalamnya terlepas saat terjadinya proses perebusan.

Tak ada salahnya berjaga-jaga terhadap segala sesuatu yang akan kamu konsumsi. Seperti yang sering kita dengar, mencegah lebih baik dari pada mengobati! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar