Gizi dan nutrisi. Kata-kata yang mungkin sering kita abaikan. Menganggapnya sepele dan tidak begitu penting bagi tubuh kita, atau memang sifat malas membuat kita begitu acuh pada gizi? Asalkan ada makanan yang masuk ke dalam tubuh, kita merasa sudah cukup. Tidak peduli apakah makanan tersebut mengandung gizi atau tidak. Merasa sudah mendapatkan asupan energi setelah makan, atau anak sudah bisa berlari kencang dan bayi pun diam tertidur pulas, itu sudah cukup? Padahal itu saja tidaklah cukup.
Saya teringat kembali pada tetangga saya yang sewaktu hamil suka makan sekenanya. Tidak memperhatikan asupan nutrisi dari makanan yang dikonsumsinya. Saya mencoba menasehatinya agar memperhatikan pola makannya. Dokter memang pernah mengatakan pada saya, saat hamil boleh makan apa saja, tidak ada pantangan makanan untuk ibu yang sedang hamil. Namun untuk makanan dan minuman tertentu seperti makan durian, minuman bersoda, kopi dan beberapa makanan lainnya musti dikurangi atau paling tidak jangan sampai berlebihan.
Tapi, yah begitulah. Tetangga saya, entah karena bandel atau memang susah untuk mengontrol dirinya, masih saja makan sekenanya tanpa memperhatikan kandungan gizi dari makanan tersebut. Dia suka sekali makan makanan cepat saji, junk food bahkan jajan dari abang-abang di pinggir jalan. Entah karena ini merupakan kehamilan kedua baginya, jadi ia merasa sudah aman, berpengalaman dan santai saja mengenai hal ini.
Dan memang tetangga saya tidak mengalami masalah sejak dari hamil hingga melahirkan. Ia melahirkan bayi perempuan nan mungil dan cantik. Saya sendiri turut merasa senang dan bahagia atas kelahirannya. Namun saat bayinya menginjak usia 1,5 bulan, tiba-tiba si bayi sakit panas, suhu badannya tinggi, bahkan sampai mengeluarkan darah dari (maaf) duburnya. Saya sendiri sampai ikut panik dan cemas atas kondisi si bayi. Saya bahkan ikut mengantarkan tetangga saya serta bayinya berobat ke dokter. Untunglah penanganan cepat dilakukan sehingga bayi mungil ini bisa tertolong. Kata dokter, kondisi bayi ini sangat lemah. Dan sejak saat itu si bayi gampang jatuh sakit. Pertumbuhan fisiknya juga tergolong lambat dibandingkan anak-anak seusianya.
Saya dulu juga bisa dibilang tidak terlalu aware mengenai gizi dan nutrisi, namun tidak sampai mengabaikannya pula. Bagi saya sudah ada sayur dan lauk pauk di meja makan, berarti sudah makan sehat. Namun ternyata makan makanan sehat juga harus didukung dengan pola makan dan gizi yang seimbang. Nah, ini terkadang bagi sebagian orang termasuk saya sendiri yang belum mengerti. Bagaimana cara menyeimbangkan takaran nutrisi dan gizi dari makanan yang kita konsumsi setiap harinya.
Makanya saya senang sekali ketika mendapat undangan dari Sarihusada untuk ikutan dalam acara Karnaval Gizi yang diadakan di lapangan Silang Barat Daya Monas pada hari Minggu kemarin (25/1). Selain diajak untuk melakukan jalan sehat mulai dari Monas ke Bundaharan HI lalu kembali lagi ke Monas, ada booth Konsultasi Gizi-nya juga. Jadi saya bisa konsultasi mengenai masalah gizi dan nutrisi dengan para ahlinya di sini, gratis lho! :)
Di sini saya jadi tahu kalau ternyata pemberian nutrisi sangat penting, mulai sejak 1000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak ibu mulai hamil. Dan ibu ahli gizi juga bilang agar saya jangan menomorsatukan pemberian zat gizi tertentu karena menganggap lebih penting dari zat gizi lain. Seperti misalnya saya lebih menganggap protein lebih utama dari pada mineral. Padahal semua zat gizi itu sama pentingnya. Pemberian zat gizi baik secara komposisi maupun porsinya harus seimbang. Jangan sampai kekurangan maupun kelebihan, karena ini tidak baik bagi kesehatan. Selain itu perhatikan juga kualitas dan kebersihan makanan. Karena sebaik-baiknya makanan bergizi jika kualitas makanannya kurang bagus atau kebersihannya tidak terjaga, sama saja tidak sehat, jelas ibu ahli gizi.
Saya juga mendapat penjelasan mengenai jenis-jenis makanan dan kandungan gizi yang tercakup didalamnya. Untuk energi kita mendapatkannya dari makanan yang mengandung lemak (seperti susu, mentega, daging, dan lain-lain), karbohidrat (seperti nasi, kentang, roti, dan lain-lain) dan protein (seperti ikan, telur, kacang kacangan dan lain-lain).
Tubuh juga butuh serat untuk melancarkan pencernaan dan ini bisa didapatkan pada sayur-sayuran. Buah-buahan seperti jeruk, apel dan wortel banyak mengandung vitamin. Serta berbagai mineral (seperti kalsium, fosfor, zat besi, yodium dan lain-lain) yang banyak terdapat dalam berbagai jenis makanan yang akan membantu dalam membentuk dan memperlancar metabolisme tubuh kita.
Kekurangan atau kelebihan nutrisi dan gizi akan berakibat buruk bagi kesehatan seperti obesitas, penyakit jantung, kolesterol, menurunnya daya tahan tubuh, kurangnya kemampuan otak (IQ), lambatnya pertumbuhan badan dan banyak lagi lainnya. Makanya jika kita sayang sama keluarga, jangan sampai mengabaikan pentingnya menu makanan bergizi yang seimbang ya :)
Senang sekali saya bisa sampai puas berkonsultasi pada ahli gizi di sini, menanyakan perihal gizi yang selama ini belum saya mengerti. Setelah itu saya pun mencoba mengintip demo memasak diantara kerumunan para peserta. Ternyata ada Chef Muto atau lebih dikenal dengan nama 'Kungfu Chef' yang sedang beraksi dengan berbagai peralatan memasaknya. Chef Muto mengolah beberapa menu makanan sehat dan bergizi, tentu saja dengan cara memasak ala 'kungfu'nya yang cukup unik :)
Dari MC acara yaitu Tya Ariestya saya mendapatkan informasi bahwa Karnaval Gizi hari ini bertepatan dengan Hari Gizi Nasional. Jadi melalui karnaval ini, PT. Sarihusada ingin membangkitkan kesadaran setiap orang akan pentingnya gizi dengan mengusung slogan "Ayo Melek Gizi". Dan ini terlihat dari tema warna merah yang digunakan yang menunjukkan betapa bersemangat dan meriahnya acara ini.
Kemeriahan juga terlihat dari banyaknya peserta yang hadir dan ikut melakukan long march. Hadirnya beberapa komunitas seperti Onthel Community, Jump Stilts Community, Blogger Community, Patisserie Community dan Ondel-Ondel with Fruit Veggie Costume plus instrument yang mengiringinya benar-benar membuat suasana menjadi lebih seru dan menghibur.
Karena peduli akan kesehatan dan nutrisi anak bangsa, PT. Sarihusada akan menyumbangkan sebanyak 2.015 box susu kepada anak-anak panti asuhan. Semoga ini akan terus berkelanjutan untuk keluarga yang tidak mampu juga yaa :) Mungkin pada Karnaval Gizi berikutnya bisa mengundang anak-anak panti asuhan dan keluarga yang tidak mampu sehingga mereka bisa mengikuti berbagai edukasi dan merasakan kemeriahan dari Karnaval Gizi.
Selain mengenalkan dan menjelaskan pada banyak orang tentang makanan bergizi, tentu diharapkan juga agar mereka mengerti betapa pentingnya gizi bagi kesehatan dan menerapkannya dalam menu makanan sehari-hari. "Ayo Melek Gizi!" :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar