Senin, 19 Agustus 2013

Si Manis, My Little Cat

~ Aku punya kucing lucu sekali

Selalu mengeong gak berhenti

Bila dia pergi tanpa permisi

Hatiku gundah mencari-cari~



Ketika aku kecil dulu, aku punya seekor kucing yang amat lucu. Ku beri nama dia 'Si Manis', sesuai dengan rupanya yang imut dan ngegemesin. Aku pun masih ingat awal aku memiliki Si Manis.


Siang itu cuaca lagi gerimis. Aku yang saat itu masih duduk dibangku sekolah dasar sambil berlari-lari kecil menuju kerumah yang kebetulan memang dekat dengan sekolahku. Sebelum aku sampai di pagar rumah telingaku menangkap suara meongan kecil di pinggir got depan rumah. Sontak mataku mencari arah dari sumber suara yang barusan kudengar. Tak jauh dari pinggir got mataku menangkap sesosok makhluk mungil berbulu dengan warna abu-abu. Makhluk mungil yang ternyata seekor anak kucing itu terlihat menggigil kedinginan dan matanya seperti mencari-cari induknya.

Melihat kondisinya aku langsung iba, namun aku yang waktu itu masih kecil, tak berani menyentuh anak kucing tersebut karena takut. Aku meneruskan langkah kaki kecilku melewati pagar dan terus masuk kedalam rumah. Sesampai dirumah aku langsung menemui mama. Aku menceritakan apa yang kulihat tadi. Mendengar itu mama langsung keluar rumah mencari kucing yang kuceritakan barusan. Mamapun mengangkat anak kucing yang menggigil tersebut, lalu masuk ke dapur mengambil kardus kosong dan sebuah kain bersih yang tak terpakai, lalu anak kucing tersebut diletakkan dalam kardus yang sudah dialasi mama pakai kain tadi. Aku terus membuntuti mama dari belakang. Aku lihat mama menuangkan susu kedalam sebuah mangkok dan meletakkannya didalam kardus tadi bersama si anak kucing.

Si anak kucing tersebut langsung menjilati susu tersebut dengan rakusnya. Rupanya dia kelaparan. Sementara aku terus asyik mengamati anak kucing tersebut yang sibuk menjilati mangkok sampai tak bersisa. Setelah melahap habis susu si anak kucing langsung mengeong lagi. Mama kemudian membersihkan bulu si anak kucing dengan cara mengelapnya. Sambil membersihkan si anak kucing mamapun membelai-belainya. Kucing itu terlihat senang. Aku yang dari tadi cuma mengamati saja, sekarang mulai memberanikan diri untuk ikut membelai-belainya. Aih..si anak kucing mendengkur senang. Aku pun asyik memegang dan membelai-belai kepala dan lehernya.

Keesokan harinya, ku lihat mama memandikan si anak kucing. Setelah itu bulunya dilap dan dikeringkan menggunakan pengering rambut lalu diberi minum susu. Begitu terus setiap hari. Sesekali kulihat juga mama mulai memberikan makan nasi yang dicampur dengan ikan dan juga mengajari si anak kucing untuk buang pup di jamban.

Seminggu sudah si anak kucing tinggal dirumahku. Dan tak ada orang yang kehilangan dan mencari atau menanyakan si anak kucing. Mama dan aku pun memutuskan untuk memelihara si anak kucing dan memberinya nama 'Si Manis'. Sekarang Si Manis terlihat bersih dan sehat. Dan dia juga sangat lucu. Aku suka memain-main seutas tali padanya. Melihat mimik dan gayanya ketika mengejar tali yang kugoyang-goyangkan didepannya untuk menggodanya membuatku senang.

Sekarang aku telah dewasa dan Si Manis pun sudah beranjak menjadi seekor kucing betina dewasa yang menggoda. Ia sudah mempunyai banyak anak dan bahkan cucu yang lucu-lucu seperti dia :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar