Selasa, 20 Agustus 2013

Kala Itu di Batas Senja

~ Di kejauhan ku pandang lautan


Aku berangan-angan, tentang kenanganku


Terbang ke masa yang silam


Betapa cinta tak bisa ku lupakan


Saat kita berjamahan





Ada secercah kenangan di hati


Takkan ku lupa sampai kini


Saat aku rapuh lemah dan terjatuh


Kau tetap setia dan selalu mendampingiku


Ku merasa punya arti





Dalam gejolak hatiku engkau masih kurindu


Dan disaat seperti ini aku sering bermimpi


Saat angin dingin kita bersentuhan


Saling berdekapan lagi


Saling bercerita dan saling memberi ~




_______

Alunan lagu berirama syahdu mengalir masuk dan meresap ke ruang hati ku yang sedang hampa. Kala sore itu aku yang duduk sendirian di bibir pantai sambil menatap matahari yang mulai merona jingga dan perlahan-lahan tenggelam diujung laut sana. Sesekali angin berhembus dengan mesranya dan membelai rambutku yang jatuh tergerai. Hembusan yang kini membawaku terbang ke masa yang silam.


Ingatanku melayang kepada sesosok pria yang pernah singgah di ruang hatiku. Sosok yang sampai saat ini takkan pernah ku lupakan. Bahkan mungkin masih berharap dia akan datang kembali dan menjadi milikku selamanya. Tahukah kau bahwa disaat seperti ini aku merindukanmu. Saat kita berkunjung ke pantai ini. Kita saling berkejaran dengan ombak yang terhempas kepinggir pantai. Saat kaki kita yang meresap masuk ke pasir ketika di sapu air laut. Saat kita sibuk mengumpulkan kerang dan saat kita duduk berdua menunggu matahari tenggelam hingga langit bertaburan bintang.Saat dimana aku menyandarkan kepalaku ke bahumu yang bidang, ada rasa hangat dari dalam hati. Saat kau letakkan tanganmu dibahuku, dada ini berdesir lembut. Dan aku ingin agar waktu berhenti selamanya.


Kamu dengan kebaikan hatimu telah membuatku terpesona. Berawal dari sebuah pertemanan. Kamu yang dengan setianya selalu menjadi pendengar yang baik terhadap semua keluh kesahku. Menjadi pendingin dikala api emosi melanda didada. Menjadi penyejuk di kala hatiku sedang resah. Kamu tak pernah berhenti menyemangatiku kala rasa percaya diriku mulai luruh.


Kau yang selalu ada di saat aku membutuhkanmu. Berada disampingmu membuat hidupku serasa punya arti. Bersamamu hidupku terasa penuh warna. Berdua denganmu waktu terasa berlalu dengan cepatnya. Saat tak melihat dirimu seakan semangat hidupku melayang pergi. Tak menghirup wangi aromamu hari-hariku terasa hambar. Tak bersua denganmu waktuku seakan berhenti berputar.


Dan aku masih belum menyadari apa yang telah terjadi pada hatiku. Sampai saat kau mengajakku menelusuri pantai sore itu. Dan ketika tangan kita saling bersentuhan, ada rasa yang bergejolak di hatiku.Ada keinginan untuk tidak melepaskan genggaman tanganmu. Saat itu kita hanya mampu terdiam menatap ujung cakrawala senja.


Aku hendak pergi..jauh! Kalimat yang terucap pelan dibibirmu membuatku tersentak kaget. Dengan terbata kamu mengatakan bahwa ada cita-cita yang hendak kau raih. Ada mimpi yang hendak kau wujudkan. Dan aku hanya tergugu diam, tak mampu 'tuk berkata. Hanya air mata yang mengalir membasahi pipi. Aku yang tak punya hak untuk menghalangimu meraih apa yang telah kau idam-idamkan sejak dulu. Aku yang mencoba untuk tegar berdiri tanpamu disisi.


Dan sekarang disinilah aku. Masih setia menatap langit senja menjemput sang bulan. Begitujua hatiku, yang masih setia di pantai ini menantimu sampai batas senja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar