Kamu
pasti tau dengan bandeng presto yang kesohor itu kan. Yup, makanan yang menjadi oleh-oleh khas Kota Semarang ini sangat
digemari, karena rasanya yang nikmat dengan duri-durinya yang lunak. Duri yang
banyak pada ikan bandeng bisa lunak karena dimasak dengan cara dipresto. Karena
itulah namanya bandeng presto.
Panci presto |
Sejak itu
lah memasak dengan cara dipresto jadi populer. Tak hanya pada ikan bandeng, memasak
dengan cara dipresto juga diterapkan pada bahan makanan lainnya, seperti ayam,
daging sapi, dll. Berbagai macam produk panci presto pun bermunculan, dan laris
manis dijual di pasaran.
Sebenarnya
pressure cooker sudah lama ada, yaitu
sejak tahun 1915. Baru di tahun 1938, pressure
cooker dalam bentuk panci dikenalkan oleh Alfred Vischler dalam sebuah Pameran
Perdagangan Kota New York. Ini merupakan fast
cooker pertama yang dirancang untuk bisa digunakan di rumah.
Presto
adalah proses memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi, dengan keadaan
panci yang dapat dikunci rapat. Kelebihan memasak dengan cara dipresto ini
adalah proses memasak jadi lebih cepat. Makanan yang bertekstur keras dapat
dilunakkan dalam waktu yang singkat, sehingga kita bisa lebih hemat, baik waktu
maupun penggunaan bahan bakar. Selain itu lebih sehat juga karena proses
masaknya yang cepat, sehingga kandungan nutrisi yang ada di dalam masakan tetap
terjaga.
Ada
kelebihan, maka ada juga kekurangan dari cara memasak presto ini. Perawatan
panci presto harus benar-benar diperhatikan. Bersihkan setiap bagiannya dengan
telaten. Selain itu, bagi yang belum mengerti atau bagi pemula, harus bisa
memperkirakan berapa lama suatu jenis bahan makanan harus dipresto. Salah-salah
dagingnya bisa hancur karena kelewat empuk. Berikut acuan untuk menentukan lama
waktu presto masing-masing bahan makanan (waktu mulai dihitung saat sudah
terdengar suara mendesis dari panci).
Daging
kambing ± 25 menit
Daging
sapi ± 20 menit
Daging
ayam ± 10 menit
Daging
ikan ± 5 menit. Jika sampai tulangnya lunak 1 hingga 2 jam. Jangan lupa gunakan
alas agar ikannya tidak lengket.
Kacang
ijo ± 10 menit (tanpa direndam)
Kacang
merah 15 hingga 20 menit (tanpa direndam)
Beras 3
hingga 5 menit
Untuk
lebih aman, sebenarnya cara menggunakan panci presto sudah tercantum pada masing-masing
kotak kemasan atau pada buku petunjuk. Standarnya cara membuka panci presto
adalah dengan menggeser pegangan tutup panci berlawanan dengan arah jarum jam,
kemudian diangkat. Oya, pastikan bahan masakan yang dimasukkan tidak memenuhi ruangan dalam panci ya. Sisakan ruang untuk uapnya nanti. Maksimal banyaknya bahan masakan itu 2/3 dari ruang panci.
Cara
menutupnya kebalikan dari cara membukanya tadi. Namun pastikan agar tanda
segitiga pada tutup panci harus sama dengan tanda segitiga pada gagang panci. Tutup
hingga pegangan tutup panci sejajar dengan pegangan pada panci presto. Pada
awal memasak gunakan api besar. Jika sudah terdengar bunyi mendesis panjang,
baru kecilkan api, dan mulailah menghitung waktunya.
Warning! Jangan membuka tutup panci presto sebelum mengeluarkan uapnya terlebih dulu! Bahaya!
Pastikan
agar air di dalam panci jangan sampai habis atau kering ya, karena dapat
merusak panci dan membuat masakan jadi hangus. Jika dirasa waktunya sudah
cukup, matikan api, dan tunggu sekitar 5 menit. Baru setelah itu angkat, dan
miringkan katup pengaman besar hingga bendol kecilnya turun. Tutup panci baru boleh
dibuka jika tidak ada lagi suara mendesis atau uap yang keluar.
Gimana
kalau saat sudah dibuka ternyata masakannya belum matang? Silakan masak kembali
menggunakan panci prestonya. Pastikan air dalam pancinya masih ada. Tambahkan
kembali jika airnya sudah tinggal sedikit. Baru kemudian masak kembali. Ikuti
cara yang sama dengan cara pertama masak tadi. Begitu cara aman menggunakan
panci presto. Selamat mencoba dan selamat memasak ya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar