Kamis, 23 Mei 2019

Cerita Mudikku


Cerita mudikku

Bulan Ramadan biasanya tak lepas dari cerita mudik lebaran ya. Saya pun biasanya sudah mempersiapkan rencana mudik jauh-jauh hari kalau memang hendak pergi mudik. Karena tau sendiri kan kalau order tiket angkutan umum jelang lebaran akan susah didapetin.

Jika tiket sudah di tangan, trus biasanya jadi gak sabaran deh tuh, buru-buru sampe ke kampung halaman. Mulai count down hari demi hari, hahaha. Bahkan malam jelang berangkat mudik gak bakal bisa tidur. Sok sibuk nyiapin segala sesuatunya untuk di perjalanan, dan juga untuk dibawa mudik. Takut masih ada yang ketinggalan atau lupa beli gitu :D

Seperti biasa, saya dan keluarga mudik menggunakan transportasi udara. Kecuali kalau mau mudik ke kampung papanya Najwa, di Jawa, kami biasanya memilih naik kereta. Karena kalau naik pesawat mesti ke Jogya dulu, trus nyambung lagi naik bus atau kereta. Makanya mending naik kereta. Juga karena rumah orangtua suami yang lebih dekat dari stasiun di sana.

Kami memilih pesawat karena selain harga tiket yang lumayan terjangkau (dulu), juga biar cepat sampai. Oya, juga karena Najwa yang gak kuat dan sering mabok jika berkendara menggunakan bus. Kalau sekarang, karena harga tiket pesawat yang ampun-ampunan, juga karena mesti ngurus sekolah Najwa nanti, jadinya kami memilih merayakan lebaran di rumah aja.

Biasanya kalau mudik tuh, aku suka bawain gudibek atau hadiah-hadiah yang kudapatin dari nulis blog, dan gak kepake, buat dibagi-bagiin ke saudara-saudara di kampung. Seperti flashdisk, power bank, produk-produk kosmetik, tas, dan lain-lain. Biasanya sesampai di sana, bukannya pelukan kangen-kangenan, eh malah minta bongkar travel bag, wuakakaka *jitakin sodara atu-atu XD

Trus tau gak, mereka pada rebutan gitu biar bisa dapat barang yang cakep, wekeke. Walo sebenernya saya tau mereka mampu beli barang-barang yang saya bawa, tapi keknya mereka seneng aja kali ya, berebutan gitu. Kayak saya kalau ada sodara yang bawa makanan banyak, trus ikutan berebutan biar dapat makanan yang dipengen, wakaka….

Kita yang bawain juga seneng dong, kalau barang yang dibawa pada disukai. Jadi gak sia-sia juga bawanya jauh-jauh ke kampung. Harapannya balik dari mudik barang bawaan bisa lebih enteng. Boro-boro deh, harapan tinggal harapan. Biasanya tas yang dibawa malah nambah lagi. Ada aja yang dibeli di kampung buat dibawa pulang ke rumah XD

Kalau saya mudik, selain kumpul dengan sanak saudara, juga kangen dengan jajanan dan kuliner di sana. Kangen jalan-jalan ke tempat-tempat wisata dan tempat yang biasa dikunjungi saat kecil dulu. Kangen dengan teman-teman kecil yang gak merantau dan memilih hidup di kota, tempat kami dibesarkan. Nah, kalau kamu mudik, kangennya apa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar