Selasa, 07 Mei 2019

Buka Puasa Sederhana di Ramadhan Tahun Ini


Alhamdulillah, tahun ini saya masih diberi kesempatan untuk menikmati indahnya bulan suci Ramadhan, dan merasakan berkah berpuasa di bulan yang penuh dengan ampunan ini. Semoga puasa tahun ini lancar dan diterima oleh Allah SWT. Amiin ya Rabb.

Namun berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Ramadhan tahun ini saya merasa ada yang kurang. Sepertinya semangat Ramadhan saya sedikit terbawa dengan kepergian mama, kurang setahun yang lalu. Seperti yang semua tahu, sehari sebelum masuk masa puasa, biasanya saya dan saudara-saudara yang lain akan video call rame-rame dengan mama. Memohon maaf dan ampunan dari mama agar puasa kami semua diterima oleh Allah SWT, mengucapkan selamat berpuasa, trus bercanda bersama :’)

Namun tidak di tahun ini. Mama telah tiada. Seakan membawa rasa ini bersamanya, hiks. Seakan masih tak percaya mama pergi secepat ini :’( Namun hidup memang harus terus berjalan. Mama pun pasti menginginkan anak-anaknya tak berlama-lama sedih, karena ada cucunya – anak-anak kami, yang harus kami rawat. Jadi, hanya do’a yang selalu kuhaturkan padaNya agar selalu memberikan yang terbaik bagi mama di sana. Amiin….

Entah terbawa dengan suasana hati atau memang ingin lebih sederhana menyambut Ramadhan kali ini, saya menyiapkan segala sesuatunya seperti biasa. Tak ada yang istimewa. Mulai dari perlengkapan sholat, Al-Qur’an (yang biasanya hanya teronggok di sudut lemari, karena saya lebih sering menggunakan Al-Qur’an digital), dan menu untuk sahur dan berbuka pun ikut sederhana.


Jika tahun sebelumnya saya biasanya masak rendang atau opor menyambut awal Ramadhan, maka pada hari pertama puasa, saya cukup menyediakan menu sahur yang  terbilang sederhana, yaitu sayur bayam, udang dan tahu balado, tempe goreng, plus pisang.

Mungkin karena sering mendapatkan pengetahuan juga ya dari para ahli nutrisi, bahwa untuk membuat badan agar fit selama berpuasa itu mestinya lebih banyak mengkonsumsi makanan berserat, seperti buah dan sayur. Makanya saya cukup menjaga agar di meja makan ada sayur dan buahnya. Oya, tentu saja minum air putih yang cukup juga.

Saya menikmati hari pertama Ramadhan dengan berbuka puasa bersama keluarga. Walaupun anak saya merengek-rengek minta puasa bareng sepupunya, yang tinggal tak jauh dari rumah kami. Maklum anak saya adalah anak tunggal, jadi mungkin merasa lebih rame kalau berpuasa bareng dengan sepupu-sepupunya. Tahun lalu sih seperti itu. Pas bulan puasa dan anak-anak sudah libur sekolah, anak saya biasanya akan nginap di rumah tantenya, biar bisa ngumpul bareng sepupunya.

Alhamdulillah, anak saya bisa dikasih tahu, bahwa untuk puasa pertama sebaiknya sahur dan berbuka puasa dulu di rumah bareng mama papanya. Nanti kalau sudah benar-benar libur panjang sekolahnya, baru akan saya antarkan ke rumah tantenya. Kali ini libur sekolahnya dua hari saja, hanya libur awal puasa. Setelah itu mesti masuk sekolah lagi.

Seperti biasa, sambil menunggu bedug magrib kami mendengarkan tausyiah dari layar televisi. Saat itu lagi dibahas tentang arti dari kata Ramadhan. Bahwa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya. Sesekali saya menjelaskan apa yang dikatakan oleh ustadz ke anak saya. Semoga apa yang dikatakan ustadz tadi bisa diserapnya dengan baik, begitupun dengan saya sendiri.

Begitu bedug magrib mengumandang, kami pun bersama-sama mengucapkan do’a berbuka puasa, minum air putih, buah kurma, makan pisang yang masih ada dari sahur semalam, roti isi mentega dan mises, serta susu. Kami pun sholat magrib bareng, baru setelah itu melanjutkan lagi makan bersama. Tak lupa, kemudian tarawih ke mushola dekat rumah. Selamat berpuasa ya semua. Semoga puasa kita lancar dan berkah. Amin :)      



Tidak ada komentar:

Posting Komentar