Jumat, 13 September 2013

Mengintip Sejarah TNI di Museum Satria Mandala

Terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta berdiri sebuah Museum bernama Museum Satria Mandala. Museum ini merupakan museum sejarah perjuangan TNI. Museum ini diresmikan pada tahun 1972 oleh mantan Presiden Indonesia yaitu Bapak Soeharto. Sebelumnya Gedung Museum ini dikenal sebagai Wisma Yaso yaitu tempat kediaman Ratna Sari Dewi Soekarno dan tempat Bung Karno disemayamkan sebelum dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.


Di dalam museum ini tersimpan berbagai berbagai jenis benda bersejarah yang berkaitan dengan TNI seperti berbagai senjata berat maupun ringan seperti koleksi ranjau, rudal, torpedo, meriam lalu ada atribut ketentaraan, panji-panji, patung-patung para pahlawan, lambang-lambang di lingkungan TNI, kendaraan perang seperti tank dan panser, berbagai jenis pesawat terbang peninggalan masa lalu. Satu diantaranya adalah pesawat Cureng yang pernah diterbangkan oleh Agustinus Adisutjipto.

Selain itu di museum ini dipamerkan juga tandu yang dipergunakan untuk mengusung Panglima Besar Jenderal Soedirman saat beliau bergerilya dalam keadaan sakit melawan pendudukan kembali Belanda pada era 1940-an.

Di dalam museum ada salah satu gedung yang bernama Gedung Waspada Purbawisesa dimana didalamnya terdapat 74 diorama yang menggambarkan peranan TNI dalam membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Diantaranya adalah diorama yang menggambarkan tentang Pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945.

Lalu ada diorama yang menggambarkan perjuangan TNI bersama-sama rakyat menumpas gerombolan separatis DI/TII di Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi pada tahun 60-an. Kemudian penyajian diorama tentang peristiwa pemberontakan G30S/PKI terhadap NKRI terdapat di Monumen Pancasila Sakti. Selain diorama, dipamerkan pula dokumen, peta operasi, dan benda-benda relik lainnya.

Fasilitas lainnya yang ada di Museum TNI Satriamandala ini antara lain adalah Perpustakaan TNI yang berisi buku-buku dan majalah-majalah berkaitan dengan sejarah perjuangan TNI, Taman Bacaan Anak, Kios Cinderamata, Kantin serta Gedung Serbaguna yang berkapasitas 600 kursi yang berguna untuk berbagai kegiatan dan pertemuan.

Melalui museum-museum, monumen, dan perpustakaan, masyarakat diharapkan bisa memahami perjuangan bangsa Indonesia khususnya sejarah perjuangan TNI dan sekaligus menumbuhkan motivasi untuk meneladani semangat juang para pahlawan bangsa. Dengan begitu kita bisa menghargai jasa mereka yang telah berjuang untuk mempertahankan kesatuan Republik Indonesia dari penjajahan dan juga dari perpecahan antar sesama. Saatnya lah kita yang hidup di jaman sekarang ini, yang bisa mengeyam nikmatnya hidup dalam masa setelah era perperangan untuk bisa tetap menjaga dan mempertahankan keutuhan bangsa kita dengan cara hidup rukun antar sesama, menjaga agar jangan sampai terjadi perpecahan antar daerah dan juga jangan sampai dijajah kembali oleh bangsa asing dimana sekarang penjajahan bukan hanya dalam segi memperebutkan wilayah saja namun juga dalam segi perekonomian dan moral bangsa.


Sumber: Wikipedia, Brosur 'Profil Museum, Monumen, dan Perpustakaan PUSJARAH TNI'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar